Para peneliti mencoba untuk menciptakan metode inovatif
untuk mendeteksi penyakit kanker ovarium, yaitu menggunakan anjing untuk
mengendus penyakit. Sekelompok peneliti telah bekerjasama untuk menyelidiki
dengan menggunakan penciuman anjing dan kimia analitik serta nanoteknologi
sebagai alat untuk mendeteksi kanker ovarium pada tahap awal.
Kerjasama ini terjalin antara Working Dog Center of the
University of Pennsylvania School of Veterinary Medicine, the physics and
astronomy department of Penn's School of Arts and Science, Penn's Gynecologic
Oncology division and the Monell Chemical Senses Center.
Para dokter sekarang masih tetap menggunakan indra cahaya,
suara, dan sentuhan untuk membantu mendiagnosa kanker ovarium pada wanita.
Namun para peneliti mengatakan bahwa indera penciuman sekarang akan memainkan
peran penting. Pasien dari Penn Kedokteran, dengan dan tanpa kanker ovarium,
telah menyumbangkan jaringan dan darah sampel ke Working Dog Center untuk
membantu penelitian mereka.
Kanker ovarium menyumbang sekitar 3% dari semua kanker pada
wanita, dan berkembang terutama pada wanita berusia di atas 63. Menurut
American Cancer Society, 22.240 perempuan di Amerika Serikat akan didiagnosis
dengan kanker ovarium tahun ini dan 14.230 wanita akan meninggal akibat
penyakit tersebut. Para peneliti mengatakan bahwa strategi skrining yang
efektif saat ini tidak ada untuk mendeteksi kanker ovarium. Setiap kemajuan
dalam diagnosis kanker ovarium bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap
kelangsungan hidup secara keseluruhan dari penyakit ini.
Para peneliti di Pusat Working Dog telah mulai pelatihan
tiga anjing untuk mengendus aroma yang menunjukkan adanya kanker ovarium.
Cynthia Otto, direktur Working Dog Center, mengatakan:
"Ini tetap menjadi sumber aroma yang relatif yang belum
dimanfaatkan untuk informasi mendeteksi kanker”.
Dengan memanfaatkan indera penciuman dalam deteksi anjing
dalam hubungannya dengan metode kimia dan nanoteknologi, kami berharap dapat
mengembangkan sistem baru skrining untuk kanker ovarium menggunakan analisis
aroma untuk memfasilitasi deteksi dini dan membantu mengurangi kematian akibat
kanker di masa depan.
Para peneliti menambahkan bahwa penelitian masa depan akan dapat
menentukan jaringan yang paling cocok untuk penilaian dan pengukuran perbedaan
bau tumor yang terdeteksi.
Post a Comment